MEDAN-Gubernur Sumatera Utara ( Sumut ) Edy Rahmayadi meminta para penyuluh pertanian harus inovatif dan memiliki jiwa kreatif untuk bisa mengubah prilaku petani agar bisa meningkatkan hasil produksinya, sehingga membantu prekonomian keluarga. Karena tanpa inovasi dan kreativitas pertanian di daerah ini sulit berkembang.
“Diperlukan inovasi dibidang pertanian, sehingga Indonesia, khususnya di Provinsi Sumatera Utara mampu meningkatkan prekonomian di bidang hortikultura, ” Ujar Gubernur Edy Rahmayadi pada pertemuan Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Pertanian se-Sumut di Ballroom Sudirman Le Polonia Hotel, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Rabu (24 /11/2021 )
Penggunaan teknologi dan rekayasa genetika, menurut Gubernur, sangat membantu keberhasilan sektor pertanian. Selain itu, pertanian sistem organik juga bisa terus ditingkatkankan para petani, hal ini penting untuk membantu menjaga kesuburan tanah, dengan mengurangi pemakaian pupuk kimia.
“Ini merupakan salah satu tugas dari para penyuluh pertanian, membantu para petani yang masih mengandalkan pola bercocok tanam secara tradisional, ” jelas Edy Rahmayadi.
Belanda ratusan tahun datang ke Indonesia karena tanah yang subur dan penghasil rempah –rempah terbaik. Rempah terbaik itu ada di Indonesia, posisi Indonesia yang berada di khatulistiwa menjadi daya tarik negara lain. “Ini merupakan modal untuk memajukan pertanian kita dengan dukungan inovasi, ” ungkapnya.
Disampaikan juga, percepatan pembangunan Bendungan Lau Simeme diharapkan mampu mendukung produksi pertanian berkelanjutan. “Pembangunan ini tidak saja perlu dukungan pemerintah, tapi masyarakat juga ikut andil, ” jelasnya.
Edy juga mengapresiasi pertemuan tersebut dan diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang nantinya bisa diterapkan kepada petani di kabupaten/kota di Sumut, untuk menuju pertanian modern dan maju.
Sementara Ketua Komisi Penyuluhan Sumut Prof Darma Bakti Nasution selaku narasumber mengatakan, peran penyuluh sangat menentukan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani serta mentransformasi ilmu pengetahuan untuk pembangunan pertanian berbasis teknologi.( Karmel /H20 )